Jumat, 02 Maret 2012

Balik Nama Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ?

Pak Saadi,

Saya tinggal di Jakarta dan punya perusahaan (PT) yang bertempat di kawasan Jababeka Cikarang,
masalahnya sepele namun bikin tidak nyaman, yakni nama subjek pajak di SPPT PBB masih nama pemilik lama padahal sertifikatnya sudah balik nama atas nama perusahaan kami.

Bagaimana cara mengurus balik nama PBB dan apa saja persyaratannya?

Terima kasih.

Allysa
Jakarta




Solusi:


Permohonan perubahan nama di SPPT PBB (balik nama PBB / Mutasi PBB) dapat diajukan ke kantor pelayanan pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak objek pajak.
Dengan cara mengisi formulir Permohonan Mutasi PBB yang telah disediakan,
dilengkapi dengan:
  1. Foto Copy KTP,
  2. Foto Copy SPPT dan STTS Tahun sebelumnya,
  3. Foto Copy Akte Jual beli / Hibah / Waris
  4. Foto Copy Sertifikat
  5. Foto Copy IMB
  6. Foto Copy SSB
  7. Foto Copy SSP yang telah divalidasi kantor pelayanan pajak
Demikian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WARNING !!!

Setiap orang yang dengan sengaja:

a.tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak;
b.menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
c.tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan;
d.menyampaikan Surat Pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinya tidak benar atau tidak lengkap;
e.menolak untuk dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29;
f.memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar, atau tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya;
g.tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan di Indonesia, tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan, atau dokumen lain;
h.tidak menyimpan buku, catatan, atau dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara elektronik atau diselenggarakan secara program aplikasi on-line di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (11); atau
i.tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut.
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

--- Pasal 39 (UU No. 28 Tahun 2007) ---

++++++++++++++++++++++++++++++++++

Setiap orang yang dengan sengaja:
a. menerbitkan dan/atau menggunakan faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya; atau
b. menerbitkan faktur pajak tetapi belum dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun serta denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak dan paling banyak 6 (enam) kali jumlah pajak dalam faktur pajak, bukti pemungutan pajak, bukti pemotongan pajak, dan/atau bukti setoran pajak.

--- Pasal 39A (UU No. 28 Tahun 2007) ---